Senin, 15 Mei 2017

KENALI FILARIASIS

FILARIASIS (PENYAKIT KAKI GAJAH)

 

1.   Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) 

      Filariasis adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan   cacing filaria 
      dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini dapat menimbulkan cacar menetap berupa
      pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan kelamin wanita. 






      Semua  orang baik laki - laki, perempuan, anak - anak dan orang tua dapat terserang
      penyakit ini. Penyakit ini bukan karena kutukan, kena guna - guna atau keturunan.

2.   Gejala dan tanda Filariasis 

       a. Gejala dan Tanda Tahap Awal (Akut) 

           - Demam berulang 1 - 2 kali atau lebih setiap bulan selama 3 - 5 hari terutama bila 
             bekerja  berat. Demam dapat sembuh sendiri tanpa diobati.
           - Timbul benjolan dan terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adannya luka
             badan.
           - Teraba adannya urat seperti tali yang berwarna merah dan sakit mulai dari pangkal
             atau ketiak dan berjalan ke arah ujung kaki atau tangan.         

       b. Gejala dan Tanda Tahap Lanjut (Kronis)

           Pada awalnya terjadi pembesaran yang hilang timbul pada kaki, tangan, kantong buah
           zakar, payudara dan alat kelamin wanita dan lama kelamaan menjadi cacat menetap
            

3.   Gejala penderita Filariasis  

       - Banyak penderita filariasis (penyakit kaki gajah) tidak menunjukkan gejala sama sekali.
       - Mereka terlihat sehat tetapi dalam tubuhnya sudah terdapat cacing dewasa dan anak
         cacing dewasa dan anak cacing yang beredar dalam darah.

4.   Akibat Filariasis 

       - Kerugian ekonomi akibat penyakit berdampak nyata, terutama bagi keluraga.
       - Penderita tidak dapat bekerja secara normal atau tidak dapat bekerja sama sekali.
       - Penderita merasa rendah diri atau malu terhadap lingkungannya.
       - Mengganggu hubungan intim suami - istri

5.   Penyebab Filariasis

       - Filariasis disebabkan oleh cacing filaria yang menyerupai benang yang hidup di dalam 
         tubuh manusia.
       - Cacing ini dapat bertahan hidup selama 4 - 6 tahun dalam kelenjar getah bening (bagian
         tubuh yang melindungi kita dari penyakit) 

6.   Cara penularan Filariasis 

       -  Filariasis dapat ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat ana cacing
          mikrofilaria kepada orang lain melaluli gigitan nyamuk. Orang tersebut mungkin menjadi
          sakit, mungkin juga tidak.
       - Pada waktu nyamuk menghisap darah, mikrofilaria akan terhisap dan masuk ke dalam
         badan nyamuk.
       - Dalam 1 - 2 minggu kemudian mikrofilaria berubah menjadi larva dan dapat ditularkan
         kepda orang lain sewaktu nyamuk menggigitnya.

7.   Nyamuk penular Filariasis 

      Banyak sekali nyamuk yang dapat menularkan filariasis seperti nyamuk rumah, nyamuk
      got, nyamuk hutan dan nyamuk rawa - rawa.

8.   Tempat perindukan nyamuk 

      Terdapat banyak tempat yang dapat menjadi perindukan nyamuk filariasis, seperti : Hutan,
      tanaman air, got/saluran air, rawa - rawa, hutan bakau dan sawah.

9.   Mencegah Filariasis'

     a. Menghindaran dari gigitan nyamuk dengan cara :
        - Tidur menggunakan kelambu
        - Lubang angin (ventilasi) rumah ditutup kawat kasa halus
        - Memasang obat nyamuk
        - Memakai obat gosok anti nyamuk
     b. Memberantas nyamuk dengan cara :
        - Membersihkan tempat - tempat perindukan yamuk
        - Menyemprot untuk membunuh nyamuk dewasa
     c. Mengikuti program pengobatan massal filariasis yang dilaksanakan puskesmas
     d. Memeriksanakan diri ke puskesmas bila keluarga / tetangga terkena filariasis

10. Mengetahui seseorang menderita Filariasis

     a. Apabila ada tanda - tanda awal (akut) atau tanda - tanda lanjut (kronis)
     b. Apabila dari hasil pemeriksaan darah jari ditemukan anak cacing (mikrofilaria).
         Pengambilan darah jari dilakukan pada waktu malam hari, karena anak cacing beredar
         di dalam darah pada malam hari.

11. Peran masyarakat untuk mencegah Filariasis

     a. Mencegah agar tidak digigit nyamuk dan memberantas sarang nyamuk.
     b. Mengikuti program pengobatan massal filariasis oleh puskesmas sekali setahun selama
         lima tahun berturut - turut.
     c. Mengenali gejala - gejala filariasis dan segera berobat ke puskesmas
     d. Mematuhi atau mengikuti aturan pengobatan sesuai petunjuk petugas kesehatan
     e. Mengugah masyarakat untuk mencegah filariasis

12. Pengobatan Filariasis

     a. Pengobatan Massal
         Pengobatan Massal dilakukan di daerah endemis (Mf rate > 1%) dengan menggunakan
         obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albendazole sekali
         setahun selama 5 tahun berturt - turut. Untukl mencegah reaksi pengobatan seperti 
         demam, diberikan paracetamol.
         Pengobatan Massal diikuti seluruh penduduk di daerah endemis yang berusia 2 tahun ke
         atas. Pengobatan ditunda pada orang sakit, anak dibawah usia 2 tahun, wanita hamil dan
         menyusui.
         Tabel : Takaran Obat untuk Pengobatan Massal Filariasis berdasarkan Umur
                
Umur (Tahun)
DEC
(100mg – Tablet)
Albendazol (400mg -  Tablet)
Paracetamol (500mg – Tablet)
2 – 5
1
1
1
6 – 14
2
1
1
>14
3
1
1
     b. Selektif 
         Dilakukan kepada orang yang mengidap mikrofilaria dan anggota keluarga yang tinggal   
         serumah, di daerah dengan hasil survei mikrofilaria <1% (non endemis).

13. Perawatan penderita Filariasis yang sudah cacat 

       Meski penderita yang sudah cacat sukar disembuhkan, penderita perlu perawatan untuk mengurangi penderitaannya dengan :
  • Membersihkan bagian tubuh yang bengkak secara rutin dengan air dan sabun.
  • Memberikan obat - obatan sesuai anjuran petugas kesehatan / puskesmas